Saturday, 16 August 2014

Ringkasan Buku Non-Fiksi

Ringkasan Buku Non-Fiksi
Judul                                : The Power of Pretending
Penulis                             : Edward Rhidwan
Tahun Terbit                    : 2011
Teks Bahasa                    : Indonesia
Jumlah Halaman               : 72 halaman

Menjadi sesuatu atau meraih sesuatu adalah menjadikan mental kita sebagai impian itu. Seseorang yang berpakaian tentara dan berlatih menembak, berlatih berjalan tengkurap di bawah kawat berduri dan berenang di tengah lautan dengan seragam tentara yang lengkap belum bisa dikatakan sebagai tentara jika ia belum memiliki mental seorang tentara.
Meski orang ini ingin sekali menjadi tentara, tapi jika ia tidak memandang dirinya sebagai tentara maka ia tak akan pernah menjadi tentara. Sebab hal paling penting dalam tentara maupun dalam semua profesi lainnya adalah mental profesi itu.
Cara yang sangat mudah, menarik dan terbaik untuk menjadi seorang tentara sejati adalah berpura-pura sebagai seorang tentara sejati. Berpura-pura berarti memandang diri anda sebagai seorang tentara, dengan demikian anda berpikir dengan pola pikir tentara, anda merespon sesuatu dengan cara tentara berespon dan anda membangun mental anda sebagai seorang tentara. Hal ini dapat berlaku dalam segala hal, sebagai tentara-tentara pejuang impian masing-masing, maka muai saat ini siapapun harus memandang dirinya sebagai pribadi sukses yang diimpikannya.
Cara ini dapat disebut dengan pretending power atau dahsyatnya berpura-pura, yaitu cara ‘melakukan sesuatu’ untuk meraih sesuatu. Pretending power akan mengkondisikan pikiran kita dengan apa yang sedang anda pura-purakan. Mempura-purakan diri anda sebagai manusia yang telah meraih impian akan membuat pikiran anda mewujudkannya menjadi kenyataan.

Bab 1. Manusia dan Mimpi
Metode Be - Do – Have
                Melakukan (be) yang dimaksud para filsuf dari tokoh ini adalah memiliki pola pikir dan sikap serta karakter mental seperti orang yang sukses yang anda impikan tersebut. Contohnya, seseorang yang ingin menjadi penulis harus terlebih dahulu memiliki pola pikir dan karakter penulis sukses sejati, meskipun nyatanya Ia belum memiliki uang yang banyak dari novel best seller-nya.
                Melakukan (do) memiliki pengertian sebagai perilaku yang anda lakukan sehari-harinya sebagai akibat dari pola pikir sukses anda. Setelah seseorang yang bermimpi sebagai penulis tadi memiliki pola pikir dan karakter seorang penulis sukses, tentu perilaku sehari-harinya akan sepenuhnya dipengaruhi oleh pikirannya. Perilaku inilah yang disebut sebagain melakukan (do).
                Sementara memiliki (have) hasil nyata, seperti uang dari novel, nama yang ternama sepanjang negeri dan penghargaan yang silih berganti akan datang dengan sendirinya sebab anda telah melakukan usaha yang benar.

Maka metode Be – Do – Have akan membuat anda:
                1. Menjadi pribadi yang pantas sukses, sebab memantaskan diri.
                2. Mengakui diri sebagai pribadi sukses, sebelum orang lain mengakuinya.
                3. Mendapatkan sikap mental yang anda butuhkan untuk benar-benar meraih impian
                     tersebut.

Dare to Dream: Menjadi Manusia Pemimpi Besar
                Seseorang yang takut menetapkan impian yang besar, adalah orang yang tidak membutuhkan bantuan Tuhan. Sementara Tuhan menciptakan diri kita begitu luar biasa. Tuhan memberikan kita anugerah untuk berimajinasi. Maka sebenarnya, tak ada batas bagi manusia, kecuali apa yang ditetapkaannya sendiri.
                Stephen Covey, penulis buku terlaris The 7 Habits of Highly EffectivePeople mengemukakan adanya empat anugerah khusus yang Tuhan berikan kepada manusia, yaitu:
1. Pikiran
2. Imajinasi
3. Naluri
4. Kebebasan berkehendak
Maka dengan adanya keempat anugerah ini manusia tidak memiliki batas untuk pencapaiannya, tapi kebanyakan orang takut menetapkan standar yang tinggi, sebab tidak menyadari anugerah spesial seperti ini.

Imajinasi Lebih Penting daripada Pengetahuan
                Ilmuwan paling berpengaruh sepanjang masa, Albert Einstein mengatakan dengan gambalng bahwa “Imajinasi jauh lebih penting daripada pengetahuan.” Sebab pada dasarnya pengetahuan hanya sekedar memahami apa yang ada, namun yang membuat imajinasi begitu pentingnya karena imajinasi selalu bersifat mencipta yang belum ada.
                Sebenarnya orang cerdas dan pintar bukanlah orang yang meyakini bahwa 2x2 adalah 4. Orang pintar adalah orang yang tahu bahwa 2x2 bisa saja 48 dan mereka akan berpikir untuk membuktikan hasil tersebut.

Bagaimana Kita Berimajinasi
                Langkah pertama yang paling asyik untuk menindaklanjuti imajinasi anda adalah pretendingatau berpura-pura. Maka setelah bermimpi dan menaikkan standar-standar anda yang tinggi dan berimajinasi untuk menciptanya, kini lakukanlah dengan pretending. Berpura-puralah menjadi orang dalam impian anda.
                Setelah anda berpura-pura, anda telah mulai menjadi (be) pribadi impian anda, setelah ini cara untuk melakukannya (do) akan datang dengan sendirinya. Kalau sudah begini anada tak akan terasa sudah memiliki (have) apa yang anda impikan.

Bermimpi untuk Menjadi Bukan untuk Memiliki
                Jika impian anda untuk menjadi pribadi tertentu, dengan mudahnya anda bisa melakukannya sekarang dan menjadi pribadi impian anda sekarang. Itulah sebabnya banyak orang mengatakan sukses anda adalah pilihan anda. Sebab ketika anda telah menjadi pribadi impian anda saat ini juga, hanya dengan mengubah atau mencocokkan karakter diri anda dengan karakter pribadi impian anda, berarti anda sudah sukses. Sebaik-baiknya impian terbesar itu adalah impian untuk menjadi, bukannya untuk memiliki.

Bab 2. The Power of Pretending
Apakah Berpura-pura Berarti Berbohong?
                Pretending power yang ditekankan buku ini adalah berpura-pura pada keaslian bukan pada kebohongan. Pretending power pada hakekatnya adalah cara untuk mengeksekusi mimppi dengan lebih mudah, asyik, menarik, cepat dan benar, karena yang anda impikan sebenarnya adalah pribadinya, maka berpura-pura menjadi pribadi impian itu bukan merupakan kebohongan.
Meskipun anda berpura-pura, namun anda berpura-pura menjadi pribadi yang baik, pada akhirnya akan benar-benar membuat anda menjadi pribadi yang baik.

Berpura-pura Menjadi Diri Sendiri Bukan Orang Lain
                Berpura-pura menjadi pribadi impian kita berarti berpura-pura menjadi diri kita yang sebenar-benarnya. Sebab impian kita adalah keaslian kita. Pretending power yang dikemukakan dalam buku ini adalah tentang menjadi diri sendiri bukan menjadi orang lain.
Jika anda berpura-pura menjadi pribadi impian anda dan hasilnya anda menjadi orang lain, hanya ada dua kemungkinan yang terjadi:
1. Anda tidak berpura-pura dengan benar.
2. Impian anda bukan keaslian anda, alias ikut-ikutan orang lain.

Teknik Memposisikan Diri Seperti Iklan Sepeda Motor
                Sebuah perusahaan yang ingin menjadi Market Leader, terlebih dulu harus menganggap diri mereka sebagainmarket leader sebelum hal itu terjadi. Maka lahirlah slogan-slogan seperti “Semakin di Depan!” yang diusung Yamaha. “The Ultimate Driving Machine” oleh BMW, serta “Leading Inovetion!” dari Apple. Dan akhirnya aoa yang terjadi? Mereka benar-benar meraih apa yang mereka harapkan.
Hal ini dinamakan sebagai Self positioning, yakni teknik memposisikan diri sebagai apa yang kita impikan. Self positioning bekerja persis seperti Be - Do – Have. Self positioning akan membuat pikiran, perilaku dan perasaan anda terkondisikan sebagai pribadi impian anda. Memposisikan diri sebagai pribadi impian anda akan membuat pola pikir anda persis seperti pribadi impian tersebut. Sehingga anda akan bereaksi, berpikir dan bertindak seolah-olah anda telah meraihnya.

Positioning Diri Anda Sebagai Diri Anda; Menjadi Diri yang Positif
                Posisikan diri anda saat ini juga sebagaimana:
                                1. Pribadi impian anda
                                2. Citra diri yang anda inginkan dari orang lain
                Memposisikan diri anda sebagaimana apa yang anda ingin orang lain pikirkan tentang anda (reputasi anda) penting untuk membentuk identitas anda. Sebagaimana labelling theory dan Law of Attraction berlaku kepada semua orang. Semakin banyak orang yang berpikir anda seperti yang anda harapkan, semakin cepat impian anda terwujud.

Bab 3. Melejitkan Diri Menuju Puncak Manusia
Pretending – Positioning Mempengaruhi Reputasi Diri
                Jika anda berpura-pura dan memposisikan diri sebagai pribadi impian anda, maka anda akan melakukan hal-hal yang sebagaimana mestinya. Berarti anda mengambil kontrol penuh terhadap reputasi diri anda. Anda selangkah lebih maju daripada orang-orang yang hanya menyibukkan diri bekerja keras untuk mewujudkan impian mereka.


Melejitkan Diri dengan Self-Image
                Self-image adalah milik anda sepenuhnya. Self-image andalah bagaimana anda menilai dan menganggap diri anda sendiri.
                Membangun self-image sebagai pribadi impian anda berarti anda bergerak maju selangkah lagi dari posisi anda saat ini. Setelah self-image anda terbentuk sempurna, anda tidak lagi berpura-pura, tapi itulah diri anda yang sebenarnya dan tak ada keraguan lagi. Tak ada yang bisa menghalangi anda lagi untuk mewujudkan impian anda.

The Power of Self-Image
                Self-image yang sempurna mengandung 4 hal dalam diri anda, yakni:
                                1. Self Positioning (Posisi diri)
                                2. Self Acceptance (Penerimaan diri)
                                3. Self Esteem (Penghormatan diri)
                                4. Self Confidence (Kepercayaan diri)

Law of Attraction dan Self-Image Pengungkit Anda
                Pikiran kita adalah sebuah magnet yang akan menarik segala hal yang dipikirkannya dari semesta. Pikiran anda memiliki frekuensi tertentu dan segala yang berapa pada frekuensi pikiran anda akan mendatangi anda. Pikiran anda mewujudkan apa yang dipikirkannya.

Jadi, Pretending Power Adalah...
Pretending Power dalam meraih impian berarti:
                1. Menjadi diri sendiri yang paling tepat dan positif
                2. Menentukan sikap
3. Memantaskan diri
 4. Hidup secara bebas dan merdeka
                5. Menjadi diri sendiri, bukan menjadi orang lain
                6. Doa untuk anda yang lebih banyak
                7. Meraih mimpi

0 comments:

Post a Comment