Friday, 28 October 2016

Laporan Praktikum Aplikasi Sistem Koloid (Pengujian Tawas)


APLIKASI SISTEM KOLOID (PENGUJIAN TAWAS)

1.Tujuan
·         Mempelajari metoda penjernihan air dengan metoda koagulasi.
·         Menyelidiki dan memahami cara pengelolahan air bersih

2. Dasar Teori
Air merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kehidupan selain udara. Makhluk hidup yang ada tidak dapat lepas dari penggunaan air dalam kehidupannya. Namun pada akhir-akhir ini persoalan ketersediaan air bersih menjadi suatu masalah karena banyaknya air yang telah kerkotori oleh kontaminan. Kontaminan-kontaminan berasal dari limbah rumah tangga dan industri. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Salah satu cara untuk menanggulangi permasalahan ini adalah dengan pengolahan air.
Tawas, atau dalam bahasa Inggris disebut "Alum" adalah suatu kristal sulfat dari logam-logam seperti lithium, potassium, calcium, alumunium, dan logam-logam lainnya. Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya berbeda-beda tergantung pada jenis logam dan suhu. Tawas telah dikenal sebagai flocculator yang berfungsi untuk menggumpalkan kotoran-kotoran pada proses penjernihan air. Selain itu, tawas juga digunakan sebagai deodorant, karena sifat antibakterinya.
Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari dari molekul air dan dua jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering dikenal dengan alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. Alum kalium merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum kalium sangat larut dalam air panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air.
Jenis tawas lainnya adalah seperti Tawas Natrium untuk bahan pengembang roti, Tawas Kalium untuk pengolah limbah, Tawas Besi untuk penyamakan kulit dan bahan pewarna.
Kembali kepada kebutuhan sehari-hari, anda dapat temui bongkahan tawas dicemplungkan ke sumur pompa untuk membuat air jadi jernih. Ibu kamu yang gemar memasak juga kadang menggunakan Tawas pada air rebusan untuk membuat mie dan baso. dan juga untuk penghilang bau pada masakan rebung (kuncup bambu).
Tawas juga digunakan untuk bahan dasar deodorant atau juga dioleskan langsung pada ketiak untuk menghindari bau badan. Dan masih banyak lagi kegunaan tawas lainnya.
Air (H2O) merupakan bahan esensial dan sangat penting bagi semua makhluk hidup terutama bagi kehidupan manusia. Beragam aktifitas manusia senantiasa berhubungan dengan air. Sebut saja seperti mencuci, mandi, minum, dan sebagainya. Semua membutuhkan keberadaan air. Dengan air ini (sebagai pelarut campuran semen dan pasir) juga bangunan dapat berdiri kokoh. Apa jadinya kalau campuran semen dan pasir ini tanpa kehadiran air. Tentu semen dan pasir itu tidak bisa bersenyawa dengan baik. Dengan air ini pulalah tumbuh-tumbuhan dapat mengambil manfaatnya sehingga menghasilkan buah yang enak dan pemandangan hijau yang menyejukkan mata. Dengan air, hewan-hewan dapat mengambil manfaatnya dan keluarlah air susu yang berguna bagi kesehatan manusia. Hewan laut (seperti ikan) tidak akan bisa hidup tanpa keberadaan air.
Dalam sebuah molekul air, dua atom hidrogen terikat secara kovalen pada satu atom  oksigen. Tapi karena atom oksigen lebih besar daripada atom hidrogen, maka tarikannya pada elektron-elektron hidrogen jauh lebih besar. Dengan begitu elektron-elektron tertarik mendekati kerangka atom oksigen yang lebih besar dan menjauhi kerangka hidrogen. Ini berarti meski molekul air secara keseluruhan bersifat stabil, tapi massa inti oksigen yang lebih besar cenderung menarik semua elektron dalam molekul (termasuk juga elektron-elektron hidrogen yang dipakai bersama) sekaligus memberikan sedikit muatan elektronegatif kepada bagian beroksigen disebuah molekul.
            Karena elektron di atom hidrogen lebih dekat dengan atom oksigen maka atom hidrogen membawa muatan elektropositif dalam jumlah yang kecil. Ini berarti molekul air punya kecenderungan membentuk ikatan yang lemah dengan molekul air yang lain sebab ujung oksigennya molekul bersifat negatif dan ujung hidrogen bersifat positif. Sebuah atom hidrogen yang masih terikat secara kovalen dengan oksigen di molekulnya sendiri mampu membentuk ikatan yang lemah dengan oksigen di molekul lainnya. Hal yang sama juga berlaku bagi ujung oksigen sebuah molekul yang mampu membentuk ikatan yang lemah dengan ujung-ujung hidrogennya molekul yang lain. Karena molekul air memiliki polaritas ini, air merupakan sebuah entitas kimiawi yang berkesinambungan. Ikatan-ikatan yang lemah ini memainkan perana.

3. Alat dan Bahan
Alat:
·         Botol air mineral 600ml yang bawahnya sudah terpotong
·         Gunting / cutter
Bahan:
·         Kapas
·         Sabut kelapa
·         Kerikil
·         Air keruh
·         Tawas
·         Pasir

4. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan botol aqua yang sudah terpotong di bagian leher botol.
2. Melubangi bagian bawah botol dengan gunting / cutter.
3. Menata alat penjernih air sederhana dengan tatanan dari bawah ke atas, yaitu: kapas, kerikil, sabut kelapa, pasir halus, kerikil.
4. Memasukkan air keruh kedalam penyaringan dan di bawahnya sediakan tempat penampungan sebagai proses hasil penyaringan.
5. Melakukan proses penyaringan hingga 3 kali atau sampai air terlihat jernih.
6. Setelah disaring, masukkan tawas kedalam air yang sudah jernih / yang sudah disaring.
7. Membandingkan proses penyulingan air yang menggunakan tawas & tidak menggunakan tawas.

5. Data Pengamatan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa :
Jenis Air
Penyaringan
Tawas
Hasil / Kadar Air
Ket
Keruh
Agak Keruh
Bening
Air keruh
1x Penyaringan
Tidak menggunakan tawas
v

Air keruh
2x Penyaringan
Tidak menggunakan tawas
v

Air keruh
3x Penyaringan
Tidak menggunakan tawas
v

Air keruh
3x Penyaringan
Menggunakan tawas
v
air berubah pucat dan bau.

6. Pembahasan
Berdasarkan data pengamatan diatas, pada saat penyaringan pertama air masih terlihat keruh dengan endapan lumpur di bawah. Pada penyaringan kedua dan ketiga, endapan lumpur berkurang. Saat air yang telah disaring diberi air tawas, air berubah bening tetapi warnanya pucat dan berbau.
Kesimpulan:
Berdasarkan data dan analisa di atas, dalam makalah ini kami menyimpulkan sebagai berikut:
1. Alat penjernih air sederhana dapat menghasilkan air jernih dari air keruh. Karena suspensi (air keruh) memiliki partikel-partikel cukup besar dibandingkan kerapatan komponen-komponen alat penjernih air sehingga kotoran tertinggal di dalamnya.
2. Alat penjernih air merupakan salah satu alat yang menggunakan sifat koagulasi dalam koloid. Yakni menambahkan koagulator “tawas” untuk mengendapkan koloid lain seperti koloid tanah liat dan partikel-partikel lain yang membuatnya keruh. Selain itu juga terdapat sifat adsorbsi sehingga permukaan tawas menyerap zat-zat warna, pestisida, detergen dll yang terdispersi dalam air.


Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Proses Penjernihan Air. (online). (http://chemistryaddict.wordpress.com/2011/10/12/proses-penjernihan-air/), diakses tanggal 11 Mei 2014.
Anwar, Tauhid. 2012. Manfaat Tawas. (online). (http://tauhid-anwar.blogspot.com/2012/10/manfaat-tawas.html), diakses tanggal 11 Mei 2014.

0 comments:

Post a Comment