APLIKASI SISTEM KOLOID (PENGUJIAN TAWAS)
1.Tujuan
·
Mempelajari metoda penjernihan air
dengan metoda koagulasi.
·
Menyelidiki dan memahami cara
pengelolahan air bersih
2. Dasar Teori
Air merupakan salah satu komponen
yang sangat penting bagi kehidupan selain udara. Makhluk hidup yang ada tidak
dapat lepas dari penggunaan air dalam kehidupannya. Namun pada akhir-akhir ini
persoalan ketersediaan air bersih menjadi suatu masalah karena banyaknya air
yang telah kerkotori oleh kontaminan. Kontaminan-kontaminan berasal dari limbah
rumah tangga dan industri. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah
mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu
memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Salah satu cara untuk menanggulangi
permasalahan ini adalah dengan pengolahan air.
Tawas, atau dalam bahasa Inggris
disebut "Alum" adalah suatu kristal sulfat dari logam-logam seperti
lithium, potassium, calcium, alumunium, dan logam-logam lainnya. Kristal tawas
ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya berbeda-beda tergantung pada
jenis logam dan suhu. Tawas telah dikenal sebagai flocculator yang berfungsi
untuk menggumpalkan kotoran-kotoran pada proses penjernihan air. Selain itu,
tawas juga digunakan sebagai deodorant, karena sifat antibakterinya.
Alum merupakan salah satu senyawa
kimia yang dibuat dari dari molekul air dan dua jenis garam, salah satunya
biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering
dikenal dengan alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O.
Alum kalium merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan
senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus
ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan.
Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum kalium sangat larut dalam air
panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia,
dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air.
Jenis tawas lainnya adalah
seperti Tawas Natrium untuk bahan pengembang roti, Tawas Kalium untuk pengolah
limbah, Tawas Besi untuk penyamakan kulit dan bahan pewarna.
Kembali kepada kebutuhan
sehari-hari, anda dapat temui bongkahan tawas dicemplungkan ke sumur pompa
untuk membuat air jadi jernih. Ibu kamu yang gemar memasak juga kadang
menggunakan Tawas pada air rebusan untuk membuat mie dan baso. dan juga untuk
penghilang bau pada masakan rebung (kuncup bambu).
Tawas juga digunakan untuk bahan
dasar deodorant atau juga dioleskan langsung pada ketiak untuk menghindari bau
badan. Dan masih banyak lagi kegunaan tawas lainnya.
Air (H2O) merupakan bahan
esensial dan sangat penting bagi semua makhluk hidup terutama bagi kehidupan
manusia. Beragam aktifitas manusia senantiasa berhubungan dengan air. Sebut
saja seperti mencuci, mandi, minum, dan sebagainya. Semua membutuhkan
keberadaan air. Dengan air ini (sebagai pelarut campuran semen dan pasir) juga
bangunan dapat berdiri kokoh. Apa jadinya kalau campuran semen dan pasir ini
tanpa kehadiran air. Tentu semen dan pasir itu tidak bisa bersenyawa dengan
baik. Dengan air ini pulalah tumbuh-tumbuhan dapat mengambil manfaatnya
sehingga menghasilkan buah yang enak dan pemandangan hijau yang menyejukkan mata.
Dengan air, hewan-hewan dapat mengambil manfaatnya dan keluarlah air susu yang
berguna bagi kesehatan manusia. Hewan laut (seperti ikan) tidak akan bisa hidup
tanpa keberadaan air.
Dalam sebuah molekul air, dua
atom hidrogen terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Tapi karena atom oksigen lebih besar
daripada atom hidrogen, maka tarikannya pada elektron-elektron hidrogen jauh
lebih besar. Dengan begitu elektron-elektron tertarik mendekati kerangka atom
oksigen yang lebih besar dan menjauhi kerangka hidrogen. Ini berarti meski
molekul air secara keseluruhan bersifat stabil, tapi massa inti oksigen yang
lebih besar cenderung menarik semua elektron dalam molekul (termasuk juga
elektron-elektron hidrogen yang dipakai bersama) sekaligus memberikan sedikit
muatan elektronegatif kepada bagian beroksigen disebuah molekul.
Karena elektron di atom hidrogen
lebih dekat dengan atom oksigen maka atom hidrogen membawa muatan
elektropositif dalam jumlah yang kecil. Ini berarti molekul air punya kecenderungan
membentuk ikatan yang lemah dengan molekul air yang lain sebab ujung oksigennya
molekul bersifat negatif dan ujung hidrogen bersifat positif. Sebuah atom
hidrogen yang masih terikat secara kovalen dengan oksigen di molekulnya sendiri
mampu membentuk ikatan yang lemah dengan oksigen di molekul lainnya. Hal yang
sama juga berlaku bagi ujung oksigen sebuah molekul yang mampu membentuk ikatan
yang lemah dengan ujung-ujung hidrogennya molekul yang lain. Karena molekul air
memiliki polaritas ini, air merupakan sebuah entitas kimiawi yang
berkesinambungan. Ikatan-ikatan yang lemah ini memainkan perana.
3. Alat dan Bahan
Alat:
·
Botol air mineral 600ml yang
bawahnya sudah terpotong
·
Gunting / cutter
Bahan:
·
Kapas
·
Sabut kelapa
·
Kerikil
·
Air keruh
·
Tawas
·
Pasir
4. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan botol aqua
yang sudah terpotong di bagian leher botol.
2. Melubangi bagian bawah
botol dengan gunting / cutter.
3. Menata alat penjernih
air sederhana dengan tatanan dari bawah ke atas, yaitu: kapas, kerikil, sabut kelapa,
pasir halus, kerikil.
4. Memasukkan air keruh kedalam
penyaringan dan di bawahnya sediakan tempat penampungan sebagai proses hasil
penyaringan.
5. Melakukan proses
penyaringan hingga 3 kali atau sampai air terlihat jernih.
6. Setelah disaring, masukkan
tawas kedalam air yang sudah jernih / yang sudah disaring.
7. Membandingkan proses
penyulingan air yang menggunakan tawas & tidak menggunakan tawas.
5. Data Pengamatan
Dari percobaan yang telah dilakukan
dapat dilihat bahwa :
Jenis
Air
|
Penyaringan
|
Tawas
|
Hasil
/ Kadar Air
|
Ket
|
||
Keruh
|
Agak
Keruh
|
Bening
|
||||
Air keruh
|
1x
Penyaringan
|
Tidak
menggunakan tawas
|
v
|
|||
Air keruh
|
2x
Penyaringan
|
Tidak
menggunakan tawas
|
v
|
|||
Air keruh
|
3x
Penyaringan
|
Tidak
menggunakan tawas
|
v
|
|||
Air keruh
|
3x
Penyaringan
|
Menggunakan
tawas
|
v
|
air
berubah pucat dan bau.
|
6. Pembahasan
Berdasarkan data pengamatan diatas, pada
saat penyaringan pertama air masih terlihat keruh dengan endapan lumpur di
bawah. Pada penyaringan kedua dan ketiga, endapan lumpur berkurang. Saat air
yang telah disaring diberi air tawas, air berubah bening tetapi warnanya pucat
dan berbau.
Kesimpulan:
Berdasarkan data dan analisa di atas,
dalam makalah ini kami menyimpulkan sebagai berikut:
1. Alat penjernih air sederhana dapat
menghasilkan air jernih dari air keruh. Karena suspensi (air keruh) memiliki
partikel-partikel cukup besar dibandingkan kerapatan komponen-komponen alat
penjernih air sehingga kotoran tertinggal di dalamnya.
2. Alat penjernih air merupakan salah
satu alat yang menggunakan sifat koagulasi dalam koloid. Yakni menambahkan
koagulator “tawas” untuk mengendapkan koloid lain seperti koloid tanah liat dan
partikel-partikel lain yang membuatnya keruh. Selain itu juga terdapat sifat
adsorbsi sehingga permukaan tawas menyerap zat-zat warna, pestisida, detergen
dll yang terdispersi dalam air.
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Proses Penjernihan Air. (online). (http://chemistryaddict.wordpress.com/2011/10/12/proses-penjernihan-air/),
diakses tanggal 11 Mei 2014.
Anwar, Tauhid.
2012. Manfaat Tawas. (online).
(http://tauhid-anwar.blogspot.com/2012/10/manfaat-tawas.html), diakses tanggal 11
Mei 2014.
0 comments:
Post a Comment